warta.bungabangsa.com, 27 Juli 2024 – Pelatihan pembuatan sandal yang diadakan oleh Pusat Unggulan Inovasi Disabilitas Universitas Negeri Surabaya merupakan salah satu langkah konkret dalam upaya memberdayakan individu dengan disabilitas. Inisiatif ini didorong oleh kesadaran akan pentingnya memberikan keterampilan praktis yang dapat meningkatkan kemandirian ekonomi para peserta. Dengan memiliki keterampilan khusus seperti pembuatan sandal, individu dengan disabilitas dapat memiliki peluang yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Tim PUI Disabilitas Universitas Negeri Surabaya terdiri dari, Novia Restu Windayani, Zaenal Abidin, Hirnanda Dimas Pradana, Acep Ovel Novary Beni, Diah Anggraeny, dan Onny Fransinata Anggara.
Pelatihan ini diadakan pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, dan melibatkan berbagai pihak yang berkompeten di bidang pembuatan sandal. Kegiatan ini dirancang secara komprehensif agar para peserta dapat memahami seluruh proses pembuatan sandal, mulai dari pemilihan bahan hingga teknik produksi yang efisien. Instruktur yang terlibat dalam pelatihan ini merupakan ahli yang memiliki pengalaman luas dalam industri pembuatan sandal, sehingga mampu memberikan pengetahuan yang mendalam dan praktis kepada para peserta.
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk membuka peluang baru bagi individu dengan disabilitas dalam dunia usaha. Dengan keterampilan yang diperoleh, diharapkan mereka dapat memulai usaha sendiri atau bergabung dengan industri yang membutuhkan ahli dalam pembuatan sandal. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian para peserta, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih aktif dalam masyarakat.
Manfaat dari pelatihan ini sangat luas, tidak hanya bagi para peserta tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan lebih banyaknya individu dengan disabilitas yang memiliki keterampilan khusus, akan tercipta lingkungan yang lebih inklusif dan produktif. Pusat Unggulan Inovasi Disabilitas Universitas Negeri Surabaya berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam mengembangkan program pemberdayaan yang berkelanjutan dan berdaya guna bagi individu dengan disabilitas.
Proses dan Metode Pelatihan
Pusat Unggulan Inovasi Disabilitas Universitas Negeri Surabaya memberikan perhatian khusus pada proses pembelajaran yang inklusif dan praktis dalam pelatihan pembuatan sandal. Sesi ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada para peserta tentang berbagai teknik dasar dalam pembuatan sandal. Tahapan pelatihan dimulai dari pemilihan bahan, pemotongan bahan, perakitan komponen, hingga proses finishing.
Pemilihan bahan merupakan langkah awal yang sangat penting. Para peserta diajarkan bagaimana memilih material yang sesuai, baik dari segi kualitas maupun kenyamanan. Instruktur menjelaskan karakteristik berbagai jenis bahan seperti kulit, karet, dan kain, serta cara terbaik untuk menggunakannya dalam pembuatan sandal. Setelah bahan dipilih, langkah berikutnya adalah pemotongan. Peserta dilatih menggunakan alat-alat pemotongan yang aman dan efisien, sehingga mereka dapat memotong bahan dengan presisi.
Proses perakitan merupakan tahap yang paling menantang sekaligus menarik. Dalam sesi ini, peserta belajar menyusun dan menyatukan berbagai komponen sandal seperti sol, tali, dan hiasan. Teknik perakitan yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan para peserta, memastikan bahwa setiap individu dapat mengikuti langkah-langkah dengan baik. Metode yang inklusif ini membantu meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan teknis mereka.
Finishing adalah tahap terakhir dalam pembuatan sandal. Pada sesi ini, peserta diajarkan berbagai teknik finishing untuk memastikan produk akhir memiliki kualitas tinggi dan daya tahan yang baik. Teknik-teknik finishing meliputi pengecatan, pengeleman, dan pemberian lapisan pelindung. Instruktur yang terlibat dalam pelatihan ini adalah profesional di bidang industri alas kaki, yang memiliki pengalaman luas dalam bekerja dengan individu dengan disabilitas.
Dengan metode pelatihan yang komprehensif dan praktis ini, diharapkan para peserta tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari atau bahkan dalam menciptakan peluang usaha sendiri.
Partisipasi dan Respon Peserta
Pelatihan pembuatan sandal yang diselenggarakan oleh Pusat Unggulan Inovasi Disabilitas Universitas Negeri Surabaya diikuti oleh sejumlah peserta dengan berbagai jenis disabilitas. Para peserta ini menunjukkan antusiasme yang tinggi sejak awal pelatihan. Mereka datang dengan semangat untuk belajar dan memperluas keterampilan mereka dalam pembuatan sandal, yang merupakan keterampilan praktis dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Respon para peserta terhadap pelatihan ini sangat positif. Banyak di antara mereka yang merasa lebih percaya diri setelah mengikuti pelatihan. Misalnya, Ani, seorang peserta dengan disabilitas pendengaran, mengatakan bahwa pelatihan ini memberinya rasa percaya diri yang baru untuk mencoba hal-hal baru. “Saya merasa lebih berani untuk mencoba membuat sandal sendiri di rumah,” ujarnya dengan penuh semangat.
Selain itu, pelatihan ini juga memberikan motivasi tambahan bagi para peserta untuk terus mengembangkan keterampilan mereka. Budi, yang memiliki disabilitas fisik, berbagi pengalamannya mengenai bagaimana pelatihan ini membuka wawasan baru baginya. “Saya merasa termotivasi untuk terus belajar dan berusaha. Pelatihan ini menunjukkan bahwa kita semua memiliki potensi yang dapat dikembangkan,” katanya.
Secara keseluruhan, testimoni dan pengalaman para peserta menunjukkan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kemandirian di antara para peserta. Pelatihan ini menjadi sebuah langkah penting dalam pemberdayaan disabilitas, membantu mereka untuk mengatasi tantangan dan mencapai potensi penuh mereka.
Pelatihan pembuatan sandal yang diselenggarakan oleh Pusat Unggulan Inovasi Disabilitas Universitas Negeri Surabaya pada tanggal 27 Juli 2024 diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi para pesertanya. Salah satu dampak utama yang diharapkan adalah peningkatan keterampilan teknis yang dapat membuka peluang ekonomi baru bagi peserta disabilitas. Kemampuan untuk membuat produk yang memiliki nilai jual ini dapat menjadi sumber pendapatan tambahan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Tidak hanya itu, pelatihan ini juga memiliki dimensi sosial yang penting. Melalui kegiatan ini, peserta disabilitas dapat mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian yang lebih tinggi. Interaksi dengan sesama peserta dan instruktur memungkinkan terciptanya jaringan sosial yang lebih luas, yang dapat mendukung mereka dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, pelatihan ini berperan dalam meningkatkan inklusi sosial dan memperkuat komunitas disabilitas.
Ke depannya, Universitas Negeri Surabaya berencana untuk terus mengadakan program serupa. Pusat Unggulan Inovasi Disabilitas telah merancang strategi jangka panjang untuk memperluas cakupan pelatihan ke bidang keterampilan lainnya, seperti kerajinan tangan, teknologi informasi, dan keterampilan kewirausahaan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa para peserta memiliki berbagai pilihan keterampilan yang dapat mereka kembangkan sesuai dengan minat dan potensi masing-masing.
Selain itu, universitas juga berencana untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti industri, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah, guna memperkuat dukungan dan memaksimalkan dampak dari program-program pelatihan ini. Kerjasama ini diharapkan dapat membantu dalam penyediaan sumber daya, akses ke pasar, dan pengembangan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan industri.
Dengan berbagai rencana dan strategi ini, Pusat Unggulan Inovasi Disabilitas Universitas Negeri Surabaya berkomitmen untuk terus mendukung pemberdayaan disabilitas melalui pelatihan keterampilan yang komprehensif dan berkelanjutan.